DIET dan DETOX
Oleh Admin | Senin, 14 Maret 2016 15:58 WIB | 14.117 Views

"Diet" dan "Detox"
"Diet" dan "Detox" adalah kata yang sangat populer saat ini. Bahkan orang awam pun sering kali menyebutkan istilah ini karena sering dijumpai sehari-hari. Ini tentu karena trend saat ini dimana kesehatan, penampilan serta kecantikan sudah menjadi kebutuhan masyarakat.
Benar, "Diet" dan "Detox" merupakan gaya hidup yang bertujuan meningkatkan penampilan dan kesehatan. Tetapi pengertian umum sudah meleset dari arti sebenarnya, sehingga kerap terjadi salah pengertian, bahkan kadang orang mencibir karena berkonotasi negatif dan tidak aman.
Diet
"Diet" sering diartikan sebagai mengurangi makan untuk menurunkan berat badan. Mengurangi makan berarti mengurangi asupan nutrisi yang berarti pula akan kekurangan nutrisi.
Hasilnya, berat badan turun tetapi energi juga rendah yang berakibat penampilan terlihat tua serta kesehatan akan terganggu. Sedangkan seharusnya diet turun berat badan yang sehat adalah mengurangi asupan kalori tetapi asupan nutrisi harus tetap terjaga. "Diet" sebenarnya berarti pola makan. Diet masyarakat Jepang berbeda dengan diet orang Indonesia. Demikian pula diet balita sangat berbeda dengan orang dewasa. Jadi orang yang melakukan diet dimaksudkan sebagai usaha menyesuaikan pola makan.
Mengapa orang melakukan diet?
Berbagai macam tujuan diet, mulai dari alasan kesehatan, kecantikan sampai menganut keyakinan tertentu seperti pola makan vegetarian. Intinya adalah memperbaiki pola makan sehingga tercapai keseimbangan baru yang lebih baik. Kita tentu tahu bahwa kondisi lingkungan dan pola hidup saat ini sangat tidak sehat. Hal ini membuat kondisi tubuh mulai dirasakan bermasalah. Untuk itu, kita perlu memperbaiki pola hidup yang lebih sehat, diantaranya adalah pola makan. Pola makan yang disesuaikan tersebutlah yang dimaksud dengan diet.
Jadi bila kita kelebihan berat badan, pilihlah diet turun berat badan yakni dengan mengurangi kalori tetapi memperbaiki nutrisi dengan kandungan yang seimbang. Selain itu kita kenal juga diet naik berat badan, diet penderita penyakit seperti gagal ginjal dan diabetes, diet untuk ibu menyusui, olah-ragawan dan lain-lain. Diet yang sedang populer adalah cara untuk terapi membuang racun dari dalam tubuh yang sering kita kenal dengan istilah "detoksifikasi" atau "detox".
Detox
"Detox" sebenarnya adalah proses pengeluaran racun (toksin) dari dalam tubuh. Toksin sendiri bukan racun (poison) seperti bisa ular atau pun racun serangga, tetapi adalah zat yang menumpuk di dalam tubuh dan bersifat merusak. Racun sendiri berasal dari luar tubuh seperti makan dengan pengawet, sayuran terkontaminasi, udara berpolusi dan lain-lain. Sedangkan dari dalam tubuh didapat dari radikal bebas, bakteri berbahaya maupun stres. Sebenarnya, tubuh sudah mempunyai organ-organ yang berfungsi untuk detoksifikasi. Berkeringat, buang air besar termasuk detoksifikasi alamiah sehari-hari. Tetapi rutinitas tersebut dirasakan tidak cukup, karena hebatnya racun yang menumpuk, maka orang perlu melakukan usaha lebih banyak agar kondisi tubuh lebih baik.
Banyak usaha orang untuk mengeluarkan racun, misalnya cara alamiah seperti olah raga yang mempercepat metabolisme yang berarti racun ikut terbuang. Atau usaha dari luar dengan mandi sauna dimana racun akan terbuang lewat keringat. Pemakaian obat seperti pencahar juga salah satu usaha membuang racun dari dalam usus. Untuk penderita gagal ginjal, racun akibat sisa proses metabolisme harus dibuang secara medis yang disebut cuci darah (hemodialisys). Ada pula terapi dengan diet seperti terapi air putih, terapi apel dll. Tetapi apakah itu sudah cukup? Air putih membantu mengeluarkan racun, tetapi tidak untuk racun yang tidak larut dalam air melainkan larut dalam lemak. Terapi apel sangat baik untuk pencernaan, tetapi apakah racun hanya ada di pencernaan? Racun ada di seluruh tubuh, dari ujung kaki sampai ujung rambut. Bagaimana cara membuangnya?
Bagaimana agar Detox aman & efektif ?
Pola makan hanya salah satu dari gaya hidup. Untuk mendapatkan tubuh yang sehat maka semua pola hidup haruslah sehat. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kondisi kesehatan, yakni: lingkungan, pola makan, pola gerak, pola istirahat dan pola pikir. Menurut data WHO (badan kesehatan dunia), 70% keluhan ke dokter berhubungan dengan pola makan. Oleh karena itu, detoks dengan cara diet adalah cara yang sangat efektif bila dilakukan dengan cara yang benar. Bagi orang awam, mengatur pola makan sering membingungkan dan merepotkan. Perlu pengetahuan khusus untuk mendapatkan program detox yang baik, mudah dilakukan dan aman. Pengenalan tentang berbagai keluhan dan pengetahuan tentang nutrisi sangat diperlukan. Untuk itu perlu pengawasan dari ahli atau instruktur program detoks. Bagi penderita penyakit dengan keluhan yang berat, tentu pengawasan medis perlu dilakukan.
Tetapi seorang programer detoks yang baik tentu juga perlu dasar-dasar olah raga dan olah pikir yang positif. Ibarat mobil yang sudah mulai rewel bisa jadi karena belum diservis dan ganti oli. Agar mobil prima kembali, tentu Anda membawanya ke bengkel ahli. Demikian pula, tubuh Anda yang notabene jauh lebih berharga daripada mobil, perlu diservis dengan detoks di tempat yang terpercaya. Dengan detoks yang baik, tubuh terasa lebih ringan dan berenergi, banyak keluhan hilang serta penampilan lebih menawan. Sungguh tepat pepatah kuno: Kebersihan pangkal kesehatan. Jadi detoks adalah dasar dari kesehatan Anda. Persoalannya, bagaimana mendapatkan detoks yang benar-benar aman dan efektif? Agar lebih efektif, detoks bisa dikombinasikan dengan olah raga dan olah pikir yang benar.